Jumat, 09 November 2018

Sedang-sedang Saja

Helawww, lama banget nggak nulis. Kaku coy. Hehehe

Akhir-akhir ini, gue lagi seneng menjadi observer orang-orang di sekitar gue.
Yaaa, gimana pun keadaannya.
Banyak hal yang gak gue pahami dengan pasti, tapi di dalam peran observer itu gue belajar banyak tentang arti "toleransi".
Bukan hanya toleransi terhadap hal-hal ga baik yang dilakuin orang lain, tapi juga hal-hal baik yang seringkali justru bikin salah paham.

Berawal dari kisah magang gue di semester lima, yaps gue menjalani kuliah sambil kerja.
Sebelumnya, gue menjadi orang yang sangat idealis perihal kuliah, apalagi perihal absen.
Mahasiswa dapet jatah absen 3x. Gue salah satu orang yang kaku abis, sama sekali ga mau ngambil jatah absen karena takut berpengaruh sama nilai, ketinggalan materi, dll alasan kaku lainnya.
But, semenjak semester lima itu gue mulai ngerti kalo kita harus fleksibel tapi gak pake curang.

Dulu, kalo ada mahasiswa yang agak lalai sama tugas kuliah karena alasan kerja, gue kesel banget. Pasti selalu menghakimi dalam hati, ya intinya pengennya tuh orang ngutamain tugas kek. Apalagi kalo kelompok.

Nah, semenjak ngalamin kuliah kerja, gue jadi ngerasain gimana capeknya, pikiran nambah berkali-kali lipat. Tapi, syukurnya Tuhan mampukan gue untuk handle keduanya dengan baik sehingga ga ada yang terabaikan.

Jadiii, semakin gede, gue semakin belajar untuk melepas idealisme berlebihan itu. Tapi, kadang masih suka ada sih sisa-sisa idealismenya. Tapi, udah lebih bisa dikontrol lah.

Hmmm, tapi rasanya gue masih menikmati peran sebagai observer.
Enak sih ngeliatin orang, sambil analisis sebab akibat macem-macem deh.

Hanya aja, ga enaknya adalah gue jadi terbiasa buat diem. Jadi agak bingung buat mulai obrolan, ga kayak dulu pas masih kinyis-kinyis bisa leluasa ngomong. Sekarang, karena ada beberapa hal yang gue gak suka dari cara si A ngomong, atau B ngomong, gue berupaya supaya gak menjadi seperti mereka.
Yakk, karena gue berupaya memposisikan diri sebagai orang lain.
Gue aja yang ngeliat dia begitu rasanya ga nyaman dan gak elok dipandang mata dan didengar telinga, yaaa gue jangan begitu lah. Gak perlu merespon sesuatu dengan lebay gitu lho. Bukannya gak mengapresiasi, tapi yaaa lebih ke realistis. Kalo bagus ya bagus, kalo ga bagus ya udah. Santai dan biasa aja.

Oke dehhhhh, sekian dulu.
Gue mau lanjut revisian buuu.

Sabtu, 10 November 2018
1:39 AM

Selasa, 20 Maret 2018

Mimpi Apa?

Gue punya mimpi...
Mimpi yang orang lain gak akan ngerti
Bahkan diri sendiri juga sempet gak ngerti saat sadar ternyata punya mimpi itu

Setiap orang punya mimpi
Mimpi yang seringkali hanya diri sendiri yang ngerti
Mimpi yang ternyata hanya diri sendiri yang bisa nerima

Saat ini, fokus diri adalah untuk memperbaiki dan nabung kualitas diri
Meskipun ada "keterlanjuran" yang sebenarnya bisa dipending kala itu
Hasilnya, fokus pun jadi terbagi dua saat ini

Ya, gpp
Itu artinya Sang Pemberi Izin mulai melatih diri ini untuk bisa berbagi fokus sejak dini
Bukan untuk mengecoh, melainkan untuk memperkuat apa yang harus dikuatkan

Ya, gpp
Itu artinya Sang Pemberi Izin sudah memberi kapasitas diri yang luas untuk diri ini sejak dini
There's a reason why i'm here. 

Jumat, 16 Maret 2018

Humphrey Acne Serum Plus REVIEW

Halo, pada postingan kali ini, gue akan bagikan testimoni pemakaian serum keluaran merk HUMPHREY sejak 27 Februari-15 Maret 2018.
Gue mahasiswi, setiap hari kuliah pergi-pulang naik commuter line rute Tangerang-Lenteng Agung/Lenteng Agung-Tangerang. Banyak pikiran tentang tugas dan kena debu di jalan (meski udah pakai masker hidung), jadi salah satu pemicu utama jerawat moencoel. Kalau udah muncul, agak lama sembuhnya. Kondisi wajah, sebelum pakai serum ada beberapa jerawat batu di pipi kanan.

Ini adalah kali pertama gue menggunakan produk Humphrey, hasil googling serum dengan kata kunci "serum untuk jerawat".
Serum dari produk Humphrey yang gue pake tentu sahaja yang berbau-bau jerawat ya, bok...

Acne Serum Plus

Pertama kali pake serum ini, gue raba-raba wajah gue, rasanya beda. Kulit wajah terasa lembab + lembut, halus, gak lengket, dan kulit wajah gue juga mudah menyerap serum ini.
Gue pake pada malam menjelang tidur.
Sebelumnya, cuci muka sekadar untuk basahin wajah, keringin, lalu pakein serum Humphrey.
Kemudian, saat besok paginya mandi dan tentu kembali cuci muka, wajah emang terasa lebih lembut.
Persis seperti yang diklaim pengguna lain (yang mengompori gue untuk tertarik pake produk ini) di testimonian dia, wajah emang terasa lebih enteng, lembut, dan gak bikin wajah berminyak bingit.
Biasanya, bangun pagi, as always wajah gue berminyak.
Saat malamnya pake serum Humphrey, especially Acne Serum Plus, nah besok paginya memang wajah masih ada minyak, tapi gak banjir kayak biasanya.
Pemakaian terus berlanjut, dengan harapan noda bekas jerawat dan jerawat di wajah bisa sembuh.
27 Februari gue mulai aktif pake Acne Serum Plus tiap malem, pada 3 Maret, persis di pipi pas lekukan hidung sebelah kiri muncul seperti bakal jerawat kecil. Malamnya, gue pake serum, besok paginya jerawat itu mateng, kemudian pecah dan kering.
Yaaa, tepat pada 5 Maret, jerawat itu mati. Then, ternyata gak begitu meninggalkan bekas, malah lebih ke sama sekali gak membekas.
Gue agak bingung, padahal biasanya kalau ada jerawat sedikit aja, pasti akan tertinggal bekas jerawatnya.
Setelah kejadian muncul jerawat di 3 Maret, setelah itu beruntut muncul 2 jerawat di pipi kiri.
Tapi, sama seperti yang sebelumnya, jerawat itu cepet banget matengnya kemudian mati.
Gue berpikir, sepertinya itu salah satu indikasi serumnya bekerja.
Gak purging, hanya muncul satu-dua aja, langsung mateng dan mati jerawatnya.
Produk ini gue pake ke seluruh wajah satu kali sehari, setiap mau tidur.

Sekarang sudah 16 hari gue pake Acne Serum Plus dari Humphrey, cukup lumayan perubahan yang gue rasain secara pribadi.
Jidat terasa lebih halus, jerawat-jerawat kecil di jidat mengempes.
Setiap cuci muka, wajah terasa lebih halus.
Sekarang, PR nya adalah ngilangin bekas jerawat dari jerawat-jerawat gue sebelum pakai serum ini.
Gue belum sebulan pakai serum ini, dan tentu akan gue lihat dalam jangka waktu minimal sebulan ini apakah bekerja untuk menghilangkan bekas jerawat juga. Kuncinya adalah: SABAR.
Karena, pas gue baca dari testimonian pengguna lain dari produk ini, katanya bisa hilangin bekas jerawat juga meski agak lama. It's mean, serum ini masih ada bahan alaminya. Aromanya khas tea tree.

Oh, yaa, serum ini mengandung tea tree extract, white willow extract, and vitamin B3. Bagusnya, produk ini untuk "all skin type".

Humphrey Acne Serum Plus 20 ml



Kelebihan:
1. Harga cukup terjangkau, beli di website http://www.humphreyskincare.com harganya Rp 60.000,-/20 ml;
2. Botol kecil bahan plastik, mudah dibawa ke mana-mana dan gak takut pecah;
3. Bikin wajah gue terasa lembut khususnya saat cuci muka dan jerawat-jerawat kecil perlahan sembuh;
4. Irit karena sekali pencet bisa dibalurkan ke seluruh permukaan wajah. Oh ya, botolnya model spray. Serumnya seperti jel tapi gak nge-jel banget. Jadi, saat keluar gak seperti air yang bisa disemprot langsung ke wajah, tapi harus ditadahin pakai jari telunjuk;
5. Kondisi jerawat batu yang sudah ada sebelum pemakaian serum, Puji Tuhan mengempes perlahan-lahan;
6. Aman dipake bersamaan dengan produk (red: pelembab wajah, facial foam, milk cleanser and toner) merk lain.

Kekurangan:
1. Pengguna (red: gue) yang tidak sabar menunggu hasil maksimal penggunaan produk ini. Hahaha

Apa lagi ya, kira-kira? Oh, ya. Jangan samakan kondisi kulit gue dengan kulit temen-temen. Hasilnya, mungkin bisa aja berbeda, tapi kalau mau coba silakan. Awalnya, gue juga coba-coba. Hehe. Komposisi produk-produk Humphrey, kalau gue baca, itu aman.

Intinya, selama 16 hari pemakaian rutin tiap malam menjelang tidur, gue mendapatkan perkembangan yang baik di wajah secara perlahan. Serum ini membantu merawat kulit wajah gue yang rentan berjerawat.
Semoga.....jodoh selalu dengan Humphrey.


Cheers!
With peace, love, and gahul!