Rabu, 26 September 2012

Indah di Mataku

Tiada yang lebih indah selain denyut nadimu

Tiada yang lebih istimewa selain nafas hidupmu

Semua terjadi seraya kau dalam benakku

Hembus angin menyerbakkan aromamu yang memekik rinduku

Memotong lalu lintas sukacita

Ketika kumenyadari kau jauh di sana

Rindu yang kian datang, menyerbu aliran darahku hingga buatku membisu

Ya, kuberharap kautetap izinkan ku'tuk tak berhenti memikirkanmu..

Sabtu, 22 September 2012

Berawal Dari Biasa Menjadi Kebiasaan

Di sini gua mau ceritain tentang kisah pertemanan diawal tahun pelajaran masa SMA gua.
Sungguh mengharukan dan menjadi menyenangkan ketika kita saling menyadari bahwa berawal dari pelajaran biologi lah kami dipertemukan kemudian dipersatukan hingga sekarang.
Memang masih seumur jagung usia persahabatan kami, namun keeratan dan kerjasama kami selalu terlihat dari hasil yang kami dapat setiap kali tugas kelompok. (Perasaan lebay amat yak)

Inilah nama anggota kelompok kami yang sekarang nampak seperti D'Rainbow (inget sinetron yang di escetepe itu loh) ada yang bernama iyut, veve, oca, dan coco. Kami terdiri dari berbagai suku, 1 Jawa, 2 Batak 1 Cina dan 1 Ambon (bener gak sih?). Sampai kami tak tau harus bagaimana menamainya.

1. Ruth Agustini Butar-butar
Berdarah Batak-Bali yang lahir di Bali. Meski memiliki paras yang cantik, namun tetap tidak diakui oleh penduduk bali akibat bentuk hidungnya yang sedikit menjorok ke dalam (tapi kayaknya masih terlalu mendelep-an gua -_-)
Ini diah sosok makhluk yang biasa dipanggil Iyut, Ute, Butet, dsb.

2. Veronita S. Wijaya
Berdarah Palembang-Bangka. Wanita cantik nan tomboy yang pernah gua ajakin ambil tugas ke rumah waktu di sekolah, dan pas mau balik ke sekolah malahan gua diajakin belok ke kios baso mas bowo dulu. Memang dasar :p. Perlu diketahui, gue rasa dia salah satu spesies penggemar bakso bowo. Memang gua akui lumayan enak sih. Tapi tetep enakan bakmi aho ke mana-mana kalo menurut gue. Hahahaha
Ini dia wujudnya. cekidot

3. Rosalina Ikinresi
Berdarah Ambon-Batak yang mempunyai mama super duper canggih.
Bisa berperan sebagai kepsek, satpam SMA, atau pun seorang ibu di rumahnya.
Wanita cantik dan manis ini agak sedikit galak didukung dengan tampang yang sedikit sangar bo' namun tetap jelita.
Cekidot

4. Rapco Tarigan
Temen gua yang satu ini sangat berangan menjadi pendeta. Terbukti dengan prestasi nya di jejaring sosial, yang berhasil mendapat gelar "Pdt." di depan namanya karena settingan langsung dari tangannya sendiri. Beliau adalah salah seorang brondong dari seorang kakak kelas bernama *blablabla* yang merupakan masih saudaraan dengan iyut (Ruth). Memang belum jadian, ya istilahnya baru penggemar rahasia kali ya. Hahaha *peace co!
Maap ya co.. Oleh karena ProfPic FBnya begini, gua ambil aja yang ini. Tetep keren kok, keliatan gantengnya :p

5. Dan terakhir ini gue -> Rani
Gak usah pake poto, tar pada terkesima -_-
Ya, gua terkenal sebagai sosok pemakan segala dalam keluarga yang jadi rada parno karena berat badan naik mulu -_-. Bukan karena takut gendut, melainkan karena gak mau keseksiannya sirna. Beliau juga salah satu makhluk penyuka mie ayam, singkong goreng, ayam kremes, nasi goreng tektek, dan basreng alias baso goreng (cemilan jaman SMP). Pokoknya, banyak banget maunya.



Ok, berawal di hari Selasa tanggal berapa gua lupa -_-
Yang jelas, saat itu satu kelas yang berisikan 33 orang yang bersuku berbeda-beda tetapi tetap satu itu disuruh membuat kelompok masing-masing 5 orang anggota oleh bu Vero (perkenalkan, beliau guru biologi dan kimia gua. Dan sepertinya otak beliau terbuat dari alumunium yang berlapiskan stainless steel seperti layaknya sebuah sendok yang tidak bisa dibengkokkan dan tahan karat -_-) *iya tau, lebay kok, gua juga ampe mules sendiri bacanya*
Saat itu materi masih tentang pengertian dan contoh molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, komunitas, bioma (lupa urutannya nih, gimana dong -_-)
Dan saat itu kita disuruh mencari contoh mengenai komunitas apa yang ada di sekolah (tetap yang berhubungan dengan biologi) dan hasilnya harus dipresentasikan di depan kelas yang beranggotakan 33 orang dan terdiri dari banyak suku bangsa itu. Hahaha
Dengan bermodal buku tulis dan buku paket sebagai panduan dalam terjun lapangan, tanpa terasa kami pun tiba di parkiran sekolah sambil diiringi dengan cerita-cerita yang menurut gua sangat kurang berbobot dan bemutu dan sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan tugas yang disampaikan bu Vero saat itu.
Kebetulan, pelajaran biologi terpotong oleh waktu istirahat.
Dan sangat tergodalah kami untuk istirahat sejenak dan gua menghabiskan bekel yang sedang menunggu kedatangan gua dari tadi pagi di dalam tas tercinta.
Lalu gua tersentak kaget melihat kertas buku yang masih kosong hanya berisi sedikit tulisan bertuliskan soal tugas yang bu guru berikan. (Gak gitu sih sebenernya, cuma lebay aja kali ya)
Dengan pasrahnya, yaudahlah kita balik dulu ke kelas jajan-jajan di kantin isi perut.
Gua inget banget, di situ kita masih canggung untuk ngobrol, karena memang baru beberapa minggu masuk kelas (kalo gak salah).

Di Kelas
Pas bel masuk, kita mesti, kudu, wajib presentasiin hasil pengamatan lapangan yang tadi.
Gua liat, kelompok yang lain udah pada siap, kelompok gua masih nulis-nulis apaan kali.
Buru-buruuuu -____-
Yaudah, pas tiba kelompok kita maju, pas terakhirnya gua ngomong tanpa skenario yang dibuat.
Huah, Puji Tuhan kelompok kita akhirnya jadi contoh kelompok lain bagaimana cara-cara dan isi presentasinya itu.
Ngerasa diikutin sih, tapi yasudahlah
Berarti kelompok kita bagus.
Hahahaha
Lega.

Sekian dulu kisah perjalanan persahabatan kita. Soalnya masih panjang banget, bisa jadi koran kali ya nanti.
Kapan-kapan gua lanjut lagi.


Selasa, 11 September 2012

Ketika Ada yang Dekat, Jalani dengan Nikmat, dan Akan mendatangkan Berkat

Diawali dengan kisah yang manis pada beberapa tahun yang lalu, tepatnya 5 November 2010 (katanya) di dalam sebuah gedung atau biasa kita sebut JCC dengan kepanjangan Jakarta Convention Center.
Gue sih gak tau kronologisnya, cuma denger-denger aja.
Hmm, dan pada 8 September 2012 lalu terucaplah sebuah janji suci yang terlontar dari mulut bibir kedua mmepelai.
Ada satu pesan dari si pembicara kotbah = "Ketika ada yang dekat, jalani dengan nikmat, akan mendatangkan berkat".
Yang artinya, jangan goyah ketika kehidupan baru kalian terusik, entah oleh hal-hal yang seperti apa.
Jalani dengan hikmat dan penyertaan Tuhan, pastinya akan terasa nikmat dan bisa menjadi berkat. 29 tahun 1 bulan 28 hari dan 27 tahun 2 bulan 2 hari adalah hari bersejarah yang akan terus menjadi saksi awal kehidupan bahagia mereka.
Sosok wanita yang sedikit melankolis dan perfeksionis dipilih Tuhan untuk mendampingi sosok laki-laki yang terlihat elegant dan cool hanya pada saat tertentu (damai mas, damai :p).
Yaa, jodoh siapa yang tahu
Waktu untuk mencapai sebuah pertemuan itu dilalui dengan cukup panjang disertai lika-liku kehidupan yang tidak menentu.
Sesuatu yang memang terlihat mustahil awalnya, namun tidak mustahil ketika kita kembali pada pandangan hidup kita kepada Allah bahwa Ia mengerjakan sesuatu yang bukan biasa-biasa saja, melainkan yang istimewa, ajaib, dan indah.
Sesuai dengan nama si wanita "Indah", demikian harapan kita agar kehidupan rumah tangga mereka menjadi sangat indah bagi pribadi mereka maupun orang di sekitar mereka.
Dapat menjadi berdampak melalui ikatan pernikahan suci dengan sebuah janji yang telah terikrar pada tanggal 8 September 2012 pukul 08.00 WIB tersebut.
Dua sosok yang berbeda dipersatukan dalam suatu ikatan pernikahan kudus.
Yang satu asalnya dari Pati, yang satu dari Pati juga tapi lama tinggal di Tangerang.
Yang satu lulus sebagai Sarjana Ekonomi, yang satu lulus sebagai Sarjana Teknik
Yang satu sebagai jurnalist di Majalah InfoKom, yang satu kerja di Bank HSBC (gak tau detailnya)
Yang satu anak bontot, yang satu anak sulung.
Yang satu cowok, yang satu cewek. (yaiyalah)

Hah, terasa mengharukan ketika pikiran kalut dengan perasaan tak rela.
Sosok yang tadinya sellu hadir, selalu dapat terjangkau tangan gue, selalu menjadi objek cium-menyium gue kini udah bersama dengan yang lain (serasa diselingkuhin hahaha).
Kadang gue jadi mikir, nanti gimana kalo udah misah rumah? 
Masih mau sama-sama, tumbuh gede di deket dia, curhat sama dia, cerita sama dia, ngeluh sama dia, marah-marah sama dia, sekarang udah terasa beda.
Sekali pun masih satu rumah pun, gue udah merasakan perbedaan dari dia.
Mbak ai, dek ani masih kecil udah ditinggal nikah -_-
Mungkin lebay banget ya gue, tapi memang begini kenyataannya.
Haru, seneng, bahagia, dan perasaan ga rela terus terngiang dalam kalbu yang entah sampai kapan akan terus mengendap dalam jiwa.
Hah, semua masih merupakan misteri hidup yang pasti kana menjumpai hidup gue
Tenang aja lah, nanti juga akan terbiasa dengan keadaan yang baru
Jalani santai dan nikmat aja
Relakan demi kebahagiaan dia
Yang terpenting, gue kangeeeeeeeeeeeeeen banget sama mbak ai!
Dan nambah kakak cowok satu, mas nope
Berhubung kakak gue yang berjiwa laki-laki cuma satu awalnya, sekarang udah jadi dua.
Jagain mbak ai ya mas, titip mbak ai.
Pesen buat mbak ai+mas nope = Semangat terus ya dan langgeng sampe kakek nenek!

Big FAMILY : RIANNIZA_HM FAMILY

I LOVE YOU, MY

Mentari Esok Telah Menanti

Terkadang, terbesit dalam benak gue "kapan kegiatan ini bisa berakhir? kapan yang namanya sekolah itu berakhir? kerja berakhir? dan gue bisa tidur-tiduran, leye-leye di rumah ngerefresh otak yang selama ini terasa semrawut".
Sering rasanya, ketika gue merasa capek pikiran itu melayang-layang dalam imajinasi gue. "Hah, mau tidur aja, hah mau nonton aja", dsb.
Hmm, gemar melamun untuk memikirkan hal-hal yang gak terlalu penting untuk dipikirkan. Betul!
Yeah, masih banyak hal-hal yang mesti, kudu, wajib gue kerjain dan selesain, tapi kenapa imajinasi gue selalu melayang ke sana?
Entahlah.
Gue yakin, gak hanya gue sendiri yang sering berpikir demikian, sosok-sosok manusia di sekitar gue juga pasti ada meski gak semua dan hanya beberapa.
Wajar gak sih? Atau hanya karena dampak dari memperbesar suatu perkara yang sebenarnya kecil?
Hmm, saat keinginan gak tercapai, harapan gak terwujud, lengkap sudah perasaan gundah gulana itu beradu dengan pemikiran waras yang mungkin masih tersisa 50%. 

Dan sisanya?
Udah deh terbang melayang-layang entah ke mana berhasil terbawa jauh oleh pemikiran yang gak seharusnya. Kayak sampah ketiup angin.
Perlahan namun pasti, kehidupan akan selalu menunjukkan perbedaannya.
Ok, dan kini pemikiran gue sangat terbawa suatu arus yang menurut gue itu adalah arus modernisasi otak (gue buat sendiri istilah ini) (dalam konteks; pola pikir) yang menjadikan gue hanya maunya berpikir yang simple-simple aja bak perkembangan tekhnologi yang makin simple. (baca:Hp cina touchscreen).
Tidak adanya lagi batasan pemikiran antara satu masalah dengan masalah lainnya.
Wah, campur aduk dong? Sangat menantang, tapi membingungkan memang.
Kesadaran gue beradu pada kisah menantang di depan sana.
Yaa, masa depan gue masih panjang dan hangatnya juga sinar mentari pagi telah menanti gue di sana.
Saatnya untuk terus melangkah, jangan bimbang gundah gulana seperti kelakuan sosok tak bertanggung jawab yang mungkin pernah mengusik kisah panjang gue yang telah lalu.
Memang awalnya gue gak mengerti alasan Tuhan menghadirkan sosok "gue" bagi orang-orang di sekitar gue.
Tapi, seiring waktu berjalan Tuhan memberi kepekaan dan semakin membuka mata hati gue untuk melihat karya-Nya yang ajaib.


Kalo boleh jujur, sebenernya gue pun gak mengerti apa yang gue tulis ini.

Berguna atau nggak, yang pasti gue mengaplikasikan dulu dalam bentuk tulisan.
Sedikit lega..

Gue sadar kok, masih sangat labil, ya memang beginilah kenyataannya.
Gue merasa kehidupan labil gue sudah diisi dengan kisah-kisah perjalanan hidup yang sangat istimewa gue rasa, yang sangat menantang, dan pastinya untuk bekal pada masa kejayaan di masa yang akan datang.
Oke lah, hidup untuk maju seperti layaknya tentara yang mau berperang. Posisikan diri di bagian depan dan jadilah pemimpin, jangan yang dipimpin. Saat menjadi pemimpin itulah keteguhan dan dedikasi sangat diuji. Integritas kehidupan menjadi salah satu syarat terbentuknya kehidupan yang berkualitas.


Hey! Kalian punya pendapat lain?