Sabtu, 22 September 2012

Berawal Dari Biasa Menjadi Kebiasaan

Di sini gua mau ceritain tentang kisah pertemanan diawal tahun pelajaran masa SMA gua.
Sungguh mengharukan dan menjadi menyenangkan ketika kita saling menyadari bahwa berawal dari pelajaran biologi lah kami dipertemukan kemudian dipersatukan hingga sekarang.
Memang masih seumur jagung usia persahabatan kami, namun keeratan dan kerjasama kami selalu terlihat dari hasil yang kami dapat setiap kali tugas kelompok. (Perasaan lebay amat yak)

Inilah nama anggota kelompok kami yang sekarang nampak seperti D'Rainbow (inget sinetron yang di escetepe itu loh) ada yang bernama iyut, veve, oca, dan coco. Kami terdiri dari berbagai suku, 1 Jawa, 2 Batak 1 Cina dan 1 Ambon (bener gak sih?). Sampai kami tak tau harus bagaimana menamainya.

1. Ruth Agustini Butar-butar
Berdarah Batak-Bali yang lahir di Bali. Meski memiliki paras yang cantik, namun tetap tidak diakui oleh penduduk bali akibat bentuk hidungnya yang sedikit menjorok ke dalam (tapi kayaknya masih terlalu mendelep-an gua -_-)
Ini diah sosok makhluk yang biasa dipanggil Iyut, Ute, Butet, dsb.

2. Veronita S. Wijaya
Berdarah Palembang-Bangka. Wanita cantik nan tomboy yang pernah gua ajakin ambil tugas ke rumah waktu di sekolah, dan pas mau balik ke sekolah malahan gua diajakin belok ke kios baso mas bowo dulu. Memang dasar :p. Perlu diketahui, gue rasa dia salah satu spesies penggemar bakso bowo. Memang gua akui lumayan enak sih. Tapi tetep enakan bakmi aho ke mana-mana kalo menurut gue. Hahahaha
Ini dia wujudnya. cekidot

3. Rosalina Ikinresi
Berdarah Ambon-Batak yang mempunyai mama super duper canggih.
Bisa berperan sebagai kepsek, satpam SMA, atau pun seorang ibu di rumahnya.
Wanita cantik dan manis ini agak sedikit galak didukung dengan tampang yang sedikit sangar bo' namun tetap jelita.
Cekidot

4. Rapco Tarigan
Temen gua yang satu ini sangat berangan menjadi pendeta. Terbukti dengan prestasi nya di jejaring sosial, yang berhasil mendapat gelar "Pdt." di depan namanya karena settingan langsung dari tangannya sendiri. Beliau adalah salah seorang brondong dari seorang kakak kelas bernama *blablabla* yang merupakan masih saudaraan dengan iyut (Ruth). Memang belum jadian, ya istilahnya baru penggemar rahasia kali ya. Hahaha *peace co!
Maap ya co.. Oleh karena ProfPic FBnya begini, gua ambil aja yang ini. Tetep keren kok, keliatan gantengnya :p

5. Dan terakhir ini gue -> Rani
Gak usah pake poto, tar pada terkesima -_-
Ya, gua terkenal sebagai sosok pemakan segala dalam keluarga yang jadi rada parno karena berat badan naik mulu -_-. Bukan karena takut gendut, melainkan karena gak mau keseksiannya sirna. Beliau juga salah satu makhluk penyuka mie ayam, singkong goreng, ayam kremes, nasi goreng tektek, dan basreng alias baso goreng (cemilan jaman SMP). Pokoknya, banyak banget maunya.



Ok, berawal di hari Selasa tanggal berapa gua lupa -_-
Yang jelas, saat itu satu kelas yang berisikan 33 orang yang bersuku berbeda-beda tetapi tetap satu itu disuruh membuat kelompok masing-masing 5 orang anggota oleh bu Vero (perkenalkan, beliau guru biologi dan kimia gua. Dan sepertinya otak beliau terbuat dari alumunium yang berlapiskan stainless steel seperti layaknya sebuah sendok yang tidak bisa dibengkokkan dan tahan karat -_-) *iya tau, lebay kok, gua juga ampe mules sendiri bacanya*
Saat itu materi masih tentang pengertian dan contoh molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, komunitas, bioma (lupa urutannya nih, gimana dong -_-)
Dan saat itu kita disuruh mencari contoh mengenai komunitas apa yang ada di sekolah (tetap yang berhubungan dengan biologi) dan hasilnya harus dipresentasikan di depan kelas yang beranggotakan 33 orang dan terdiri dari banyak suku bangsa itu. Hahaha
Dengan bermodal buku tulis dan buku paket sebagai panduan dalam terjun lapangan, tanpa terasa kami pun tiba di parkiran sekolah sambil diiringi dengan cerita-cerita yang menurut gua sangat kurang berbobot dan bemutu dan sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan tugas yang disampaikan bu Vero saat itu.
Kebetulan, pelajaran biologi terpotong oleh waktu istirahat.
Dan sangat tergodalah kami untuk istirahat sejenak dan gua menghabiskan bekel yang sedang menunggu kedatangan gua dari tadi pagi di dalam tas tercinta.
Lalu gua tersentak kaget melihat kertas buku yang masih kosong hanya berisi sedikit tulisan bertuliskan soal tugas yang bu guru berikan. (Gak gitu sih sebenernya, cuma lebay aja kali ya)
Dengan pasrahnya, yaudahlah kita balik dulu ke kelas jajan-jajan di kantin isi perut.
Gua inget banget, di situ kita masih canggung untuk ngobrol, karena memang baru beberapa minggu masuk kelas (kalo gak salah).

Di Kelas
Pas bel masuk, kita mesti, kudu, wajib presentasiin hasil pengamatan lapangan yang tadi.
Gua liat, kelompok yang lain udah pada siap, kelompok gua masih nulis-nulis apaan kali.
Buru-buruuuu -____-
Yaudah, pas tiba kelompok kita maju, pas terakhirnya gua ngomong tanpa skenario yang dibuat.
Huah, Puji Tuhan kelompok kita akhirnya jadi contoh kelompok lain bagaimana cara-cara dan isi presentasinya itu.
Ngerasa diikutin sih, tapi yasudahlah
Berarti kelompok kita bagus.
Hahahaha
Lega.

Sekian dulu kisah perjalanan persahabatan kita. Soalnya masih panjang banget, bisa jadi koran kali ya nanti.
Kapan-kapan gua lanjut lagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar