Seberapa sering elo menjadikan diri lo bukan sebagai diri lo sendiri? Seberapa mudah mengubah persepsi lo terhadap suatu barang yang tadinya lo liat bagus kemudian setelah jatoh dan menjadi hancur?
Tapi kemungkinan, hal semacam itu nggak semudah mengubah laksana hati yang nyatanya masih suka keras untuk terus mempertahankan suatu hal yang sebetulnya udah di ambang pintu. Ada angin lewat pun, kemungkinan untuk keikut terbang sangatlah besar.
Sering perkataan yang terlontar darinya, gak membuat sosok pejuang dan pesetia gontai lalu mundur. Menyerah? Bukan gaya nya sekali. Sosok itu ialah Oliv. Yang menjadi siswi SMA sebuah sekolah di daerahnya. Dengan berbekal hati yang masih cukup dibilang belia, ia bersiap-siap maju dan mencoba mempelajari apa yang sedang dihadapinya. Dia kepincut dengan seorang sosok laki-laki tampan, manis, dan "wow". Laki-laki itu nyatanya terpaut 7 bulan di atasnya. Anggap saja selang 1 tahun kemudian setelah laki-laki itu lahir, baru Oliv lahir. Berbeda sekolah, itu yang terkadang menjadi batasan bagi mereka berdua untuk bisa saling bertemu. Hanya ketika dalam forum komunitas yang kebetulan telah berhasil mempertemukan mereka saja lah yang kadang menjadi tempat "lepas rindu" yang buktinya lebih banyak menjadi saksi kebisuan mereka berdua ketika saling bertatap wajah.
Tak banyak basa-basi, sosok laki-laki pendiam nan cool itu bisa dibilang tak terlalu menyukai hal yang berbau "berlebihan" yang nyatanya sering ia temui dalam sosok Oliv. Si perempuan labil yang baru saja menjajaki masa-masa putih abu-abu nya itu. Namun, tak menjadi alasan untuk si laki-laki melepas rasa yang telah mempersatukan mereka saat ini. Berbagai ketidak cocok-an kini saling berpadu menjadi satu. Justru saling mengayomi satu sama lain, meng-cover-i tiap kekurangan yang ada. Tak menjadi alasan mereka untuk saling abai-mengabai, lupa-melupa, dan sebagainya.
Hal yang sepele pun, terkadang bisa terlihat rumit ketika pikiran mereka telah buyar. Sekalipun terasa sangat sulit, namun tak menjadi alasan serta benteng pemisah bagi mereka berdua untuk tetap berkarya di dalam jurnal hidupnya. "Rasa kesayangan" yang bukan terlanjur atau kebetulan ada pada mereka, sangatlah menjadi kunci sukses nya mereka menjajaki masa-masa sulit itu. Dengan berjuta perjuangan tak mau terjajah kelabilan sosok cinta yang hadir di antara mereka, bersikap dewasa dan mempelajari satu sama lain, serta cara-cara lain yang lebih mantap dilakukannya lah.
Banyak perjuangan yang tak banyak orang ketahui, yang nyatanya selalu menjadi pondasi keutuhan dan kesatuan hati di antara mereka. Tak banyak mengumbar, itulah perjalanan mereka. Menjadi satu padu, ya itu lah mereka. Tiap orang yang mendengar kisahnya, melihat aksinya, selalu dibuatnya iri. Betapa beruntung Oliv. Betapa beruntung sosok laki-laki itu.
Dengan kisah yang selalu berlalu lalang di hadapan mereka tentang mereka, semakin menjadi kan mereka tangguh. Tuhan selalu menyertai dan memberkati relasi kalian berdua.
*Karangan ini telah sangat ngalor ngidur, tak jelas arahnya. Sangat dikhawatirkan tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. Lebih bahaya nya apabila telah sampai pada titik puncak darah penghabisan dan ber-evolusi menjadi butiran debu. Selamanya. Menyedihkan.
Selasa, 18 Desember 202 - 11. 40 pm
Di ruang tivi kebanggaan.
Tapi kemungkinan, hal semacam itu nggak semudah mengubah laksana hati yang nyatanya masih suka keras untuk terus mempertahankan suatu hal yang sebetulnya udah di ambang pintu. Ada angin lewat pun, kemungkinan untuk keikut terbang sangatlah besar.
Sering perkataan yang terlontar darinya, gak membuat sosok pejuang dan pesetia gontai lalu mundur. Menyerah? Bukan gaya nya sekali. Sosok itu ialah Oliv. Yang menjadi siswi SMA sebuah sekolah di daerahnya. Dengan berbekal hati yang masih cukup dibilang belia, ia bersiap-siap maju dan mencoba mempelajari apa yang sedang dihadapinya. Dia kepincut dengan seorang sosok laki-laki tampan, manis, dan "wow". Laki-laki itu nyatanya terpaut 7 bulan di atasnya. Anggap saja selang 1 tahun kemudian setelah laki-laki itu lahir, baru Oliv lahir. Berbeda sekolah, itu yang terkadang menjadi batasan bagi mereka berdua untuk bisa saling bertemu. Hanya ketika dalam forum komunitas yang kebetulan telah berhasil mempertemukan mereka saja lah yang kadang menjadi tempat "lepas rindu" yang buktinya lebih banyak menjadi saksi kebisuan mereka berdua ketika saling bertatap wajah.
Tak banyak basa-basi, sosok laki-laki pendiam nan cool itu bisa dibilang tak terlalu menyukai hal yang berbau "berlebihan" yang nyatanya sering ia temui dalam sosok Oliv. Si perempuan labil yang baru saja menjajaki masa-masa putih abu-abu nya itu. Namun, tak menjadi alasan untuk si laki-laki melepas rasa yang telah mempersatukan mereka saat ini. Berbagai ketidak cocok-an kini saling berpadu menjadi satu. Justru saling mengayomi satu sama lain, meng-cover-i tiap kekurangan yang ada. Tak menjadi alasan mereka untuk saling abai-mengabai, lupa-melupa, dan sebagainya.
Hal yang sepele pun, terkadang bisa terlihat rumit ketika pikiran mereka telah buyar. Sekalipun terasa sangat sulit, namun tak menjadi alasan serta benteng pemisah bagi mereka berdua untuk tetap berkarya di dalam jurnal hidupnya. "Rasa kesayangan" yang bukan terlanjur atau kebetulan ada pada mereka, sangatlah menjadi kunci sukses nya mereka menjajaki masa-masa sulit itu. Dengan berjuta perjuangan tak mau terjajah kelabilan sosok cinta yang hadir di antara mereka, bersikap dewasa dan mempelajari satu sama lain, serta cara-cara lain yang lebih mantap dilakukannya lah.
Banyak perjuangan yang tak banyak orang ketahui, yang nyatanya selalu menjadi pondasi keutuhan dan kesatuan hati di antara mereka. Tak banyak mengumbar, itulah perjalanan mereka. Menjadi satu padu, ya itu lah mereka. Tiap orang yang mendengar kisahnya, melihat aksinya, selalu dibuatnya iri. Betapa beruntung Oliv. Betapa beruntung sosok laki-laki itu.
Dengan kisah yang selalu berlalu lalang di hadapan mereka tentang mereka, semakin menjadi kan mereka tangguh. Tuhan selalu menyertai dan memberkati relasi kalian berdua.
*Karangan ini telah sangat ngalor ngidur, tak jelas arahnya. Sangat dikhawatirkan tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. Lebih bahaya nya apabila telah sampai pada titik puncak darah penghabisan dan ber-evolusi menjadi butiran debu. Selamanya. Menyedihkan.
Selasa, 18 Desember 202 - 11. 40 pm
Di ruang tivi kebanggaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar